Cuaca Buruk Ancam Pelayaran Bawean, Gelombang hingga 2,5 Meter Picu Penundaan Kapal

 Gerbang Pelabuhan Bawean (Foto:kabarbawean)

kabarbawean.com - Kondisi cuaca maritim di Perairan Bawean, baik wilayah utara maupun selatan, diperkirakan memburuk sepanjang akhir pekan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca yang berlaku mulai Jumat (19/12/2025) hingga Minggu (21/12/2025), dengan potensi hujan, angin kencang, petir, serta gelombang laut kategori sedang.

BMKG memprakirakan, pada Jumat (19/12/2025), perairan Bawean sejak pagi hingga sore hari didominasi hujan ringan disertai udara kabur. Memasuki malam, awan tebal masih berpotensi menutupi wilayah perairan.

Kondisi tersebut diperkirakan berlanjut pada Sabtu (20/12/2025). Hujan ringan masih mendominasi perairan Bawean bagian selatan, sementara perairan Bawean bagian utara berpotensi mengalami hujan yang dapat disertai petir.

Memasuki Minggu (21/12/2025), potensi cuaca ekstrem meningkat. BMKG memprakirakan baik perairan Bawean bagian utara maupun selatan berpeluang mengalami hujan disertai petir, sehingga pengguna transportasi laut diminta meningkatkan kewaspadaan.

BMKG mencatat suhu udara di perairan Bawean berada pada kisaran 26 hingga 28 derajat Celsius, dengan suhu permukaan laut sekitar 30 derajat Celsius. Kelembapan udara relatif tinggi, berkisar 83-87 persen.

Kecepatan angin diprakirakan berada pada kisaran 13 hingga 18 knot, dengan hembusan maksimum (gust) mencapai 29-30 knot dan arah angin dominan bertiup dari barat. Sementara itu, tinggi gelombang laut diperkirakan berada pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter atau kategori sedang, dengan arah arus dominan ke timur.

SPB Ditunda, Penyeberangan Bawean Berpotensi Lumpuh

Seiring memburuknya kondisi cuaca tersebut, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Bawean mengeluarkan pengumuman resmi terkait keselamatan pelayaran. Dalam pengumuman bernomor AL.820/17/06/UPP.Bwn/2025 tertanggal 18 Desember 2025, UPP Bawean menyatakan menunda pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) bagi seluruh kapal yang akan berangkat dari Pelabuhan Bawean.

Penundaan SPB diberlakukan mulai Kamis (18/12/2025) hingga BMKG menyatakan kondisi cuaca kembali aman. Kebijakan tersebut diambil berdasarkan prakiraan tinggi gelombang laut yang diperkirakan mencapai lebih dari dua meter.

Petugas KUPP Kelas III Bawean, Imam Wahyudi, mengatakan penyeberangan lintasan Bawean–Paciran menggunakan KMP Gili Iyang ditunda mulai Kamis malam.

“Nanti malam itu, tinggi ombak sekitar 1,5 sampai 2,5 meter. Jadi untuk KMP Gili Iyang tujuan Paciran ditunda dulu, sambil menunggu cuaca baik,” ujarnya.

Ia mengakui, berdasarkan data BMKG, kondisi cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga 21 Desember 2025 dan berpotensi mempengaruhi seluruh lintasan penyeberangan Bawean-Gresik maupun Bawean-Paciran.

“Kalau dari data BMKG, cuaca ekstrem itu artinya gelombang, dan diperkirakan memang sampai tanggal 21. Selanjutnya sambil menunggu perkembangan dari BMKG,” jelasnya.

Yudi menegaskan, selama gelombang laut mencapai lebih dari dua meter, seluruh layanan transportasi laut penyeberangan dari dan menuju Bawean dipastikan tidak beroperasi.

“Karena selama cuaca ekstrem dan gelombang mencapai lebih dari 2 meter, transportasi laut penyeberangan Bawean dipastikan tidak ada. Dari dua kapal, kapal cepat dan ferry tidak diperbolehkan melayani lintasan selama gelombang dua layer lebih,” sambungnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kondisi cuaca di lapangan tidak selalu sama dengan data prakiraan BMKG.

“Kadang anginnya terlalu kencang dan gelombangnya terlalu besar. Seperti pada hari Minggu (14/12/2025) lalu, data BMKG tercatat 1,25 meter, tapi di lapangan ternyata tingginya sampai 3 meter lebih,” tambahnya.

BMKG Imbau Waspada

Kepala BMKG Bawean, Usman Kholid, mengimbau para nelayan, operator kapal penyeberangan, serta pengguna jasa transportasi laut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang sedang hingga tinggi, angin kencang, serta hujan yang dapat disertai petir, terutama pada akhir pekan.

“Kami mengimbau seluruh pengguna transportasi laut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi, angin kencang, serta hujan disertai petir,” ujar Usman Kholid, Kamis (18/12/2025).

Selain itu, BMKG mengingatkan masyarakat pesisir agar terus memantau perkembangan informasi cuaca terbaru demi keselamatan aktivitas di laut. Informasi resmi dan terkini dapat diakses melalui situs resmi BMKG, media sosial BMKG, serta aplikasi Info BMKG yang diperbarui setiap hari.

Editor: Ahmad Faiz

saiful hasan

Jurnalis di Media Kabar Bawean. “Jika tak lahir sebagai cahaya, jadilah cahaya melalui tulisan."

Lebih baru Lebih lama